-->

Jika Aksi dan Reaksi Berinteraksi

Sahabats, pernahkah anda memiliki seorang teman yang egois? Selfish? Yang tak pernah peduli akan hati dan perasaan orang lain, juga perasaan orang-orang yang senantiasa berada di dekatnya dan malah menjadi penyumbang kesuksesannya?
Apa yang Sahabats rasakan terhadap teman yang seperti ini?
Sebel! Ya, sudah pasti kita merasa sebel dan kesel dengan orang-orang yang berprilaku seperti ini. Dan orang-orang yang seperti ini bukannya tidak ada lho, di sekitar kita. ADA, dan BANYAK juga. He he. Apalagi jika orang ini memiliki power/kekuatan, maka semakin menjadilah sikap selfish-nya. Dan makin banyaklah orang-orang di sekitarnya yang dibikin ngenes olehnya. Huft.

Satu pertanyaan pernah timbul di hatiku, saat bertemu dengan seorang teman kerja seperti ini. Ih, ini orang kok bisa terbentuk seperti ini ya karakternya? Sekolah di mana dulunya ya? Apa di sekolahnya itu ga pernah diajarkan etika atau cara bersikap? Ga pernah belajar attitude? Terlalu dimanja oleh orang tua yang kaya raya? Bla...bla...bla. Orang memang boleh saja bersikap selfish dan semau gue seperti ini. Tak ada yang melarang, karena itu toh hak dia pribadi. Tapi, yang harus diingat adalah, setiap AKSI pasti akan ada REAKSI. Ada SEBAB pasti ada AKIBAT kan ya?

Sehari dua hari, kita mungkin akan mencoba untuk mentoleransi. Mencoba untuk memahami atau bersabar mengurut dada. Tapi di hari-hari berikutnya? Sanggupkah kita terus menerus bertoleransi terhadap aksinya yang kian menyebalkan itu? Terhadap segala sikapnya yang menjengkelkan dan berefek buruk pada kita? Terhadap sikapnya yang menebarkan aura negatif itu? TENTU TIDAK.
Pada saatnya, hukum Aksi Reaksi akan berdampak nyata. Pada saatnya, hukum Sebab Akibat akan terlihat jelas. Sikap buruk itu, lambat laun akan membuat orang tersebut dijauhi. Secara perlahan orang-orang [kita] akan menyingkir dari kehidupannya. Menyingkir tanpa ribut-ribut, biasanya dilakukan oleh kita yang tak suka keributan. Tapi ada juga lho orang-orang yang sudah lelah mengalah. Jadi, alih-alih mengalah dalam diam, mereka malah memilih untuk membuat perhitungan terlebih dahulu. Konfrontasi! Hadeuh!

Talking about the topic above, aku jadi terpikat akan sebuah quote yang ngena banget dengan situasi ini deh.

Motivated by this quote, taken from here
Terjemahan bebasnya mungkin seperti ini:

Kita perlu mencamkan bahwa tindakan/kelakuan kita itu akan mempengaruhi orang lain. Jadi berhati-hatilah dalam berbuat dan berkata, karena kita tak hanya hidup sendiri, tapi bersama orang-orang lainnya di sekitar kita. 

Andai saja setiap orang menyadari dan sepakat dengan quote dalam gambar di bawah ini, dan menerapkannya dalam kehidupan kesehariannya, maka ku yakin hidup ini akan berjalan tentram. Damai dan harmonis! Bukan begitu, Sahabats? So, why don't we start to take action? :)

Sepenggal catatan pembelajaran dalam kehidupan,
Alaika Abdullah, Banda Aceh, 26 Agustus 2013